Pemeriksaan dan Pembekalan Psikologi terhadap Prajurit Batalyon beserta keluarga yang akan Melaksanakan Penugasan Pamtas

Pemeriksaan dan Pembekalan Psikologi terhadap Prajurit Batalyon beserta keluarga yang akan Melaksanakan Penugasan Pamtas

TNI-AD sebagai salah satu alat pertahanan negara memiliki tugas pokok dalam menjaga kedaulatan negara di darat dari segala bentuk ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar negeri. Dinas Psikologi Angkatan Darat (Dispsiad) merupakan Badan Pelaksana Pusat TNI-AD yang memiliki tugas dalam mendukung Tupok TNI-AD tersebut dengan melaksanakan penyiapan, perawatan, pengembangan dan pemeliharaan psikologis prajurit TNI-AD. 

Dalam bidang pemeliharaan psikologis prajurit TNI-AD, Dispsiad melalui Lembaga Pemeliharaan Psikologi (Laharpsi), melakukan kegiatan rutin dalam menyiapkan pasukan Batalyon yang akan melaksanakan penugasan ke daerah perbatasan maupun ke daerah rawan. Kegiatan penyiapan satuan ini mencakup pemeriksaan psikologi dan pembekalan psikologi, baik bagi prajurit yang akan berangkat tugas, maupun bagi anggota dan keluarga yang tinggal di pangkalan sebagai Korum. Kegiatan dilaksanakan selama total 4 hari, mencakup pemeriksaan psikologi, pembekalan psikologi bagi personel Satgas, pembekalan Persit, dan Pembekalan terhadap Korum.

Kegiatan pemeriksaan psikologi dilaksanakan untuk melihat kondisi psikologis prajurit dalam menghadapi penugasan akan datang. Pemeriksaan psikologi dilaksanakan secara klasikal selama dua hari, dimana masing-masing hari dilaksanakan terhadap 250 personel. Hasil pemeriksaan psikologi menjadi panduan bagi komando atas dalam menentukan personel yang akan ditugaskan dan dalam membentuk organisasi Satgas. Selain pemeriksaan psikologi, dilakukan pula pembekalan psikologi terhadap personel yang akan melaksanakan penugasan melalui simulasi permainan yang bertujuan untuk memberi pemahaman mengenai pentingnya komunikasi dalam penyampaian perintah dan koordinasi, menumbuhkan kepekaan diantara anggota Satgas untuk bersama-sama mencapai tujuan kelompok, meningkatkan pemahaman akan pentingnya kerjasama dalam optimalisasi keberhasilan tugas, serta memberikan pemahaman mengenai pentingnya penerapan kepemimpinan yang efektif dihadapkan pada karakteristik anggota yang beragam. Selain itu, simulasi yang diberikan juga dapat merangsang para unsur komandan untuk dapat membuat suatu perencanaan dihadapkan dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki.

Keberhasilan penugasan, ditentukan juga dengan keberhasilan personel yang ditinggal tugas sebagai Korum dalam menjaga kondusivitas satuan selama penugasan, sehingga tidak terdapat pelanggaran-penaggaran yang dilakukan anggota di satuan. Selain itu juga, kesiapan keluarga yang ditinggal tugas menjadi salah satu factor penting dalam mendukung keberhasilan tugas. Oleh karenanya, terhadap Persit diberikan pembekalan berupa Focus Group Discussion (FGD) dan ceramah dengan tema menjadi “Mother Fighter”. Diharapkan para anggota Persit memiliki kesiapan mental untuk menjadi lebih mandiri selama ditinggal suami tugas dan dapat saling membantu antar anggotanya. 

Selama kegiatan yang dilakukan, para prajurit dan keluarga yang diberikan pembekalan psikologi tampak sangat antusias dalam mengikuti kegiatan, hal ini dikarenakan pendekatan psikologis yang dilakukan, dimana mereka merasa dilibatkan dalam suatu proses pembelajaran dan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, pembekalan berupa simulasi menggabungkan antara unsur “kesenangan” dan “kebersamaan”, membuat para prajurit dan keluarga merasakan suasana kekeluargaan dan diharapkan dapat meningkatkan keeratan kelomok diantara mereka.